Sukabumi, Siber24jam.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi di bawah pimpinan duet Marwan Hamami dan Iyos Somantri, di tahun 2022 ini menargetkan angka stunting atau anak yang pertumbuhannya terganggu turun signifikan. Sejumlah langkah dan upaya pun dilakukan, diantaranya dengan menjalin kerja sama denagn Rumah Zakat.
“Menurunkan angka stunting itu kan bukan tugas pemerintah semata, tapi butuh partisipasi semua elemen masyarakat. Kami menyambut gembira, ketika Rumah Zakat siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah menuntaskan persoalan stunting,” kata Wakil Bupati (Wabup) Iyos Somantri, Minggu (25/09/2022).
Sebagai informasi, Wabup Iyos, Kamis (22/09/2022) lalu bertemu dengan manajemen Rumah Zakat. Pertemuan berlangsung di Pendopo Bupati, Jalan Siliwangi, Kelurahan Palabuhan Ratu, Kecamatan Palabuhan Ratu.
“Banyak program yang akan dijalankan bersama-sama antara pemerintah daerah dengan Rumah Zakat, diantaranya melalui program desa bebas stunting. Program ini usulan dari Rumah Zakat, kami sangat mendukung program ini,” ujar Iyos.
Menurut Iyos, selain program dari eksternal atau elemen masyarakat, pemerintah daerah juga akan terus melaksanakan secara konsisten program yang sudah dijalankan selama ini, seperti pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita yang berpotensi stunting melalui Puskesmas dan Posyandu.”Peran Posyandu pun sangat dibutuhkan dalam penanganan stunting ini,” bebernya
Branch Manager Rumah Zakat Bogor Uus Kusnadi mengatakan, lembaganya akan fokus di sejumlah desa dalam penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi, dengan melakukan intervensi stunting di tingkat desa selama dua tahun.
“Selama 24 bulan kita akan fokus penanganan stunting di sejumlah desa. Berbagai hal di desa yang menjadi lokus, akan kami maksimalkan. Termasuk pemantauan hingga pembinaam dari sebelum kehamilan hingga anak tumbuh besar dengan baik,” terangnya.
Intervensi yang akan dilakukan kata Uus, diantaranya dengan memberikan makanan bergizi lingkungan, hingga air bersih. Sehingga, tiga hal itu akan menjadi fokusnya dalam penanganan stunting di tingkat desa. “Selama dua tahun, kami akan memantau asupan gizinya, lingkungannya, hingga air bersihnya,” tutupnya. ***
Sumber : sukabumikab.go.id
Editor : Mochamad Yusuf