Breaking
Sun. Mar 23rd, 2025
Cium Aroma Kopi
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan, mendadak menjadi seorang barista mencium aroma kopi robusta yang dikembangkan petani di Kecamatan Sukamakmur (foto dok Diskominfo)

Bogor, Siber24jam.com- Kopi yang di tanam petani Kabupaten Bogor baik itu untuk jenis robusta maupun arabika mulai dilirik para eksportir, buktinya, Rabu (24/08/2022) kemarin, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) mendatangi tempat Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor berkantor.

Kedatangan pengurus AEKI yang difasilitasi PT Astra Internasional itu dalam rangka menjalin kerja sama untuk meningkatkan produkifitas petani kopi, agar hasil panennya bisa meningkat.

“Sebuah kehormatan, kita disambangi pengurus AEKI dan PT Astra Internasional. Nah, soal ajakan menjalin kerja sama untuk meningkatkan produktifitas panen kopi akan kita terima dengan senang hati, apalagi kan Kabupaten Bogor memiliki potensi besar untuk komoditas kopi, khususnya jenis robusta,” kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, dalam keterangan tertulisnya yang disebar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Plt Bupati Bogor itu menyebut, kopi robusta penanamannya tersebar di wilayah timur, dan barat, sementara untuk selatan jenis kopi yang banyak itu arabika, tapi arealny tidak begitu luas.

“Kami memang menunggu ada pihak swasta yang mau diajak kerja sama dalam mengembangkan komoditas kopi robusta Kabupaten Bogor, agar bisa menembus pasar ekspor,” ujar Iwan.

Kepala Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nurianti mengatakan, bersama PT Astra Internasional, Kabupaten Bogor berencana mempeluas areal tanam untuk kopi jenis arabika, agar bisa sama dengan robusta

“Rencananya pengembangan kopi arabika dilakukan di dua kecamatan yakni, Megamendung dan Cisarua, melalui Kelompok Petani Cikoneng Tugu Utara dan Kelompok Tani Paseban,” ungkap Nurianti.

Fasilitator Astra, Atam Gutama menegaskan, Astra siap mendukung peningkatan produktivitas petani kopi secara besar-besaran  yang biasanya panen kopi ceri 2,5 ton akan ditingkatkan menjadi 10-15 ton  dalam sekali panen. “Kabupaten Bogor itu memiliki potensi dan kualitas kopi cukup baik, namun jumlahnya belum cukup besar salah satunya kopi arabika,” ungkapnya.

Atam menjelaskan, tim fasilitator Astra nantinya akan melakukan pembinaan kepada para petani kopi dimulai dari proses pemetikan, pasca panen hingga pemasaran, karena dengan teknik budidaya kopi yang baik, bukan kenikmatan rasa juga berpengaruh terhadap nilai harganya.

“Target kami pengembangan perkebunan kopi ini bisa menjadi pegangan hidup para petani agar hidup lebih sejahtera. Dengan petani sejahtera, maka petani akan merawat kopinya lebih baik, sehingga mulai ketersediaan produk dan kualitas hingga pemasaran bisa meluas, tidak hanya pasar lokal tapi juga pasar internasional, sehingga kita bisa membranding Kopi Bogor dengan maksimal,” tutur Atam menutupi. ***

 

Editor : Mochamad Yusuf

Related Post

WordPress Ads