Sukabumi,Siber24jam.com- Para pengelola atau pemilik rumah penginapan (homestay) di lokasi-lokasi wisata, di kawasan Palabuhan Ratu, dan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, kembali dilatih tata cara mengelola homestay secara professional agar menjadi pilahan tempat menginap bagi wisatawan mancanegara.
“Pasca pandemi Covid-19 ini, usaha sektor pariwisata mulai menunjukan geliatnya, di mana sejumlah kawasan wisata sudah banyak disambangi wisatawan domestic maupun lokal. Ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM yang bergerak di penyewaan penginapan untuk mengembangkan usahanya menjadi besar,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi UKM RI, Yulius, diacara pembukaan pelatihan usaha mikro berbasis kompetensi bidang homestay, di Hotel Augusta, Palabuhan Ratu, Rabu (26/10/2022).
Sebagai informasi, pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM homestay berlangsung selama dua hari dari Rabu sampai Jum’at (26-28 Oktober). Sebanyak 30 pengelola homestay ikut pelatihan yang merupakan hasil kolaborasi Kemenkop UKM dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUKM)
“Pelatihan ini dimaksudkan untuk menyemangati dan mendorong pelaku usaha homestay diseluruh Indonesia pasca pandemi Covid-19, sekaligus untuk mendorong sumber daya manusia yang unggul di daerah objek wisata yang telah mendunia ini, seperti Ciletuh Palabuhan Ratu Unesco Global Geopark (CPUGGp),” tegas Yulius, dikutip dari laman sukabumikab.go.id.
Kepala DPKUKM Yulifri mengapresiasi Kemenkop UKM RI karena telah telah menginisiasi terselenggaranya pelatihan kompetensi kepala para pelaku UKM homestay agar mereka bisa lebih professional.
“Kita harapkan engan mengikuti pelatihan ini para pelaku UKM akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan potensi dalam pengelolaan dan pelayanan terhadap pengunjung,”jelasnya.
Ketua Harian CPUGGp Dodi Somantri menambahkan, Ciletuh Palabuhan Ratu Unesco Global Geoparka telah berhasil revalidasi beberapa bulan yang lalu, yang kini masih mempertahankan sertifikasi sbagai wisata dunia.
“Makanya para pelaku usaha homestay harus lebih profesional dan meningkat pengelolaan homestay di dalamnya. Nah yang harus diperhatikan pengelola homestay adalah sisi sanitasi dan higienitas homestay, kenapa ? karena biasanya dua syarat itu yang menjadi pertimbangan wisatawan dari mancanegara mau menginap,” ungkap Dodi menutupi.***
Editor : Mochamad Yusuf
-
Kejaksaan Agung Periksa 4 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Komoditi Emas
-
26-27 Juni, DKPP Kota Bogor Gelar Gerakan Pangan Murah di Balai Kota
-
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Terapkan Restorative Justice pada Kasus Pencurian di Jakarta Barat
-
Gencarkan Binter, Babinsa Koramil 05/Cikupa Serter Di Wilayah Binaannya
-
Kejaksaan Agung Periksa Saksi Terkait Kasus Korupsi dan TPPU PT Duta Palma
-
KEPALA BNN RI TEMUI SELURUH PIMPINAN DELEGASI SESAAT SEBELUM SIDANG AMMD KE-8 DIMULAI
Berita Lainnya
Tags: 2022, ASN, AY, Covid, covid-19, Daerah, Geopark, IG, indonesia, Kabupaten Sukabumi, MU, PAI, PAN, pandemi, Pariwisata, perda, Rumah, Sukabumi, uang, UMKM, wisata, wisatawan