Breaking
Thu. Jan 16th, 2025

Januari Sampai September 2022, Nilai Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp 365,2 Triliun

Menperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto Dok Kemenperin.go.id)

Jakarta, Siber24jam.com- Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri manufaktur nasional maupun global. Realisasi penanaman modal industri manufaktur yang mencapai Rp365,2 triliun sepanjang Januari-September 2022.
“Capaian ini meningkat 54 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 lalu nilainya hanya mencapai Rp236,8 triliun. kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari laman Kemenperin.go.id, Rabu (26/10/2022).
Data Kementerian Investasi/BKPM, pada Januari-September 2022, sektor industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun. Secara kumulatif, investasi tumbuh 35,3 persen Year on Year (y-o-y), dan selama sembilan bulan ini telah berhasil mencapai 74,4 persen dari target Rp 1.200 triliun pada tahun 2022.
Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor industri manufaktur sebesar Rp104,9 triliun. Adapun subsektor yang memberikan andil paling besar adalah industri makanan senilai Rp38 triliun atau menyumbang 9,2 persen dari total realisasi PMDN yang mencapai Rp413,1 triliun.
Sedangkan, Penanaman Modal Asing (PMA) industri manufaktur menembus Rp260,3 triliun. Subsektor yang menyokong paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya hingga menyentuh USD8,5 miliar atau berkontribusi 25,3 persen dari seluruh realisasi PMA yang berada di angka Rp479,3 triliun.
“Di tengah situasi dunia saat ini yang dilanda krisis pangan, energi, hingga finansial, semua negara sedang berlomba-lomba berebut investasi. Alasannya, karena dengan investasi ini ada peningkatan nilai tambah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan devisa,” papar Menperin.
Masih berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, pada triwulan III tahun 2022, investasi sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya mencapai Rp44 triliun. Angka ini memberikan kontribusi paling tinggi (14,3 persen) terhadap realisasi total investasi di triwulan III-2022 sebesar Rp307,8 triliun.
“Peningkatan investasi di sektor tersebut berkorelasi dengan kebijakan pemerintah dalam memacu hilirisasi industri, khususnya sektor pertambangan. Di mana investasi tidak hanya didorong sektor jasa saja, tetapi sudah membangun industri hilirnya sehingga memperdalam struktur manufaktur agar lebih berdaya saing,” tutupnya.***
Editor : Mochamad Yusuf

Related Post

WordPress Ads