Jakarta, Siber24jam.com- Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tanah air, data dari Kamenterian Perindustrian (Kemenperin) merupakan salah satu industri yang tiada henti memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional sebagai jaring pengaman sosial dan penghasil devisa.
“Dari sisi jaring pengaman sosial, industri TPT mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang atau mencapai 18,79 persen dari total pekerja di sektor industri manufaktur. Sementara itu, sebagai penghasil devisa, nilai ekspor industri TPT menembusUSD13,02 miliar pada tahun 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari laman resmi Kemperin, Selasa (02/08/2022).
Menperin menerangkan, industri TPT memiliki peranan strategis dalam proses industrialisasi, karena input dan output industri TPT mempunyai keterkaitan kuat dengan industri lain maupun sektor ekonomi lainnya mulai dari bahan baku, seperti serat sampai dengan barang konsumsi berupa pakaian dan barang jadi.
“Makanya pemerintah terus memacu utilitas industri tekstil agarkembali ke tingkat utilisasi sebelum pandemi, yaitu antara 60-80 persen sehingga dapat menopang ekspor nasional. Sekarang ini, secara bertahap sektor ini sudah mulai pulih, dimana utilisasinya sudah diangka 70 persen,” sebut Agus.
Terkait dengan ekspor, nilanya kata Agus, pada tahun 2022 naik signifikan sebesar 28 persen dibandingkan tahun 2021 lalu. Pendorong utamanya ekspor pakaian jadi dan benang.“Persentase investasinya pada semester I tahun 2022 ini naik sebesar 6,4 persen,”ujarnya.
Mengacu pada agenda making Indonesia 4.0, pada tahun 2025 mendatang industri TPT nasional ditargetkan dapat memenuhi sebagian besar permintaan domestik, sedangkan peningkatan ekspor mencapai 15 persen per tahun, dan menjadi Top 5 manufaktur tekstil di dunia pada tahun 2030 dengan spesialisasi di functional clothing.
“Implementasi agenda Making Indonesia 4.0 di industri TPT telah dimulai dengan beberapa aktivitas mulai dari membangun konektivitas dan perbaikan alur aliran material TPT, kemudian training manajer transformasi 4.0 pada industri TPT,” tutur Menperin menutupi.***
Editor : Mochamad Yusuf