Kasie Survei dan Pemetaan BPN Kabupaten Bogor, Lili Muniri saat menunjukkan aplikasi Gercep ciptaannya.
Bogor, Siber24jam.com – Kantor ATR/BPN Kabupaten Bogor, melalui kepala Seksi Survei dan Pemetaan kini tengah mengembangkan aplikasi Gercep (Gerak Cepat) dan alat pengukur tanah bernama Limun Tech dalam rangka percepatan pendaftaran tanah.
“Saya saat ini sudah membuat suatu website online, database fisik yuridis untuk percepatan pendaftaran tanah di Kabupaten Bogor. Karena dalam kurun waktu 2 tahun kedepan kami harus menyelesaikan 4 juta bidang di program PTSL,” kata Kasie Survei dan Pemetaan ATR/BPN Kabupaten Bogor, Lili Muniri kepada wartawan, Selasa (28/06/2022).
Ia menambahkan, program itu berupa aplikasi online antara pemerintahan desa dengan BPN Kabupaten Bogor, karena selama ini banyak permasalahan yang berkendala saat permohonan ke kantor pertanahan.
“Nanti kita latih karang taruna ditingkat desa, pemdes untuk mendatabase kan bidang-bidang tanah yang belum terdaftar demi untuk percepatan. Nah kami dalam hal ini membuat bidang tanah KW 4 mengapa belum terlandingkan karena di desa kan tidak ada bekas merujuk dari tahun 1960 an sampai sekarang dimana posisi sertipikat hak milik (SHM) itu berada, jadi dari inilah yang kerap timbul permasalahan di kalangan masyarakat,” ungkap pria karip disapa Lili.
Selain itu, untuk mempermudah masyarakat dan pemdes di Kabupaten Bogor khususnya dalam menyelesaikan polemik itu, kini dirinya telah membuat aplikasi yang dapat diakses secara gratis serta sebuah alat ukur tanah yang dinamakan Limun Tech.
“Siapa pun orang yang bekerja di kantor desa di seluruh Indonesia bisa membuka aplikasi ini dengan buka laman dashboard yang m didominasi apakah lahan peruntukkannya di wilayahnya itu. Apakah pedesaan, lahan basah/pertanian atau untuk lahan yang diperuntukkan bagi perindustrian. Jadi di aplikasi ini sudah bisa terlihat dengan mudah,” tuturnya.
Lili mengaku, bahwa aplikasi dan alat Limun Tech yang ia rancang selama kurun waktu 2 tahun belakangan itu, telah dicoba langsung oleh Menteri ATR/BPN RI. Selain itu, untuk memperkenalkan aplikasi serta alat ukur tanah yang diperuntukkan kantor pertanahan di Indonesia, juga dirinya berjanji akan melaunching prodak itu saat hari kemerdekaan di 17 Agustus 2022 tiba.
“Insya Allah kita akan launching serta dibarengi dengan penyuluhan di beberapa pemdes yang ada di kabupaten Bogor, guna memberikan penjelasan tentang penggunaan aplikasi dan alat ukur ini,” ucapnya.
Lebih jauh ia memaparkan, didalam aplikasi yang digagas nya itu sudah terdapat 94 Desa terkait batas administratif, bidang-bidang tanah yang telah terdaftar. Maka dari itu, dirinya mengharapkan peran aktif dari pemdes setempat guna membuat bidang tanah yang belum terdaftar atau tak bersertipikat hak milik.
“Tujuan saya, hanya dalam rangka percepatan pendaftaran tanah dan mengantisipasi permasalahan tanah yang ada di Kabupaten Bogor. Mudah-mudahan aplikasi dan alat ukur tanah ini bisa dijadikan sebagai roal mode (teladan dalam memberikan contoh baik kepada orang lain) untuk Indonesia atau bagi kantor-kantor pertanahan, maupun di tingkat desa-desa,” pungkasnya.
Penulis: Mochammad Yusuf
Editor: Zarkasi