Jakarta, Siber24jam.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil sepuluh saksi baru terkait Tindak Pidana Korupsi (TPK) tersangka Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin, pada Senin (13/06/2022).
Kesepuluh saksi itu diperiksa oleh tim anti rasuah di Gedung Merah Putih, KPK, Kuningan, Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, untuk saksi yang dipanggil hari ini sebanyak sepuluh orang.
“Hari ini (13/6) TPK suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021. Untuk tersangka AY,” jelas Ali Fikri kepada BogorUpdate.com, Senin (13/6/22)
Lebih lanjut Ali Fikri menambahkan, saksi yang dipanggil tersebut diantaranya berasal dari pejabat RSUD, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, DPKPP, DPRD, Dinas Pendidikan, Disperindag serta Pengusaha Kontruksi.
Pemeriksaan yang dilakulan dilakukan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai berikut:
1. Yukie Meistisia Anandaputri, Wakil Direktur Administrasi RSUD Ciawi
2. Irman Gapur, Kasubbag Kepegawaian RSUD Ciawi
3. Iji Hataji, Kasubbag Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bogor
4. Wahyu, Kabag Keuangan RSUD Cileungsi Kab. Bogor
5. Ani Bestari, Kasubbag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bogor
6. Irma Lestia, Sekretaris DPKPP Kab. Bogor
7. Aep Saepurahman, Kasubbag Keuangan Sekwan DPRD Kab. Bogor
8. Desirwan Kuslan, Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kab. Bogor
9. Ruli als. Paul, Kasubbag di DPMPTSP Kab. Bogor
10. Lai Bui Min Wiraswasta.
Sementara, hingga kini jumlah tersangka dalam perkara tersebut yang ditetapkan KPK belum bertambah.
Ada pun masih delapan (8) orang tersangka dalam kasus dugaan suap laporan keuangan Pemkab Bogor tahun anggaran 2021, hal itu dilakukan demi meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap adalah:
1. Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor periode 2018-2023
2. Maulana Adam, Sekdis Dinas PUPR Kabupaten Bogor
3. Ihsan Ayatullah, Kasubid Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor
4. Rizki Taufik, PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor
Sedangkan tersangka penerima suap adalah:
1. Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Kasub Auditorat Jabar III/Pengendali Teknis
2. Arko Mulawan, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor
3. Hendra Nur Rahmatullah Karwita, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa
4. Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa
Dari hasil pemeriksaan para saksi, KPK menduga Ade Yasin menyuap pegawai BPK perwakilan Jawa Barat hingga Rp 1,9 miliar. Hal itu dilakukan agar Kabupaten Bogor dapat kembali meraih predikat WTP untuk tahun 2021 dari BPK Perwakilan Jawa Barat.
Penulis: Mochamad Yusuf
Editor: Zarkasi
-
Harga Bersahabat dan Fasilitas Lengkap, Masyarakat Mulai Ramai Kunjungi Kios-Kios Rest Area Puncak Gunung Mas
-
Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkab Sukabumi dan Rumah Zakat Kolaborasi
-
Timsus Temukan Pendaftar PPDB Tidak Sesuai, Bima Arya : Namanya Langsung Dikeluarkan
-
Golkar dan Gerindra Bersilaturahmi di Safari Politik di Kabupaten Bogor
-
Lakukan Revitaliasi Lewat CSR BJB Stadion Mini Cibinong Akan Lebih Cantik
-
Pemkab Bogor Gelar Serangkaian Kegiatan Sambut HUT RI ke-79 dengan Semarak Kesederhanaan
Berita Lainnya
Tags: 2022, 8 Saksi baru kasus Ade Yasin, Ade Yasin, Ali Fikri, Badan pemeriksa keuangan, bogor, BPK Perwakilan Jawa Barat, bupati, Bupati Bogor, bupati Bogor nonaktif Ade Yasin, Daerah, dinas kesehatan, dinas PUPR, DPR, DPRD, industri, Jakarta, Jawa Barat, Kabupaten Bogor, kesehatan, komisi anti rasuah, Komisi pemberantasan korupsi, Korupsi, KPK, MU, pemerintah, Pemkab, Pemkab Bogor, Pendidikan, perda, plt jubir KPK Ali fikri, Suap, TPK, uang