Siber24jam.com – Karang Bebay adalah suatu tempat berupa karang dengan pemandangan yang sangat indah di pesisir pantai.
Karang Bebay berada pesisir Teluk Semaka tepatnya di Pekon atau Desa Tengor Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, Lampung.
Untuk menuju lokasi Karang Bebay bisa ditempuh 4 sampai 6 jam dari Bandar Lampung. Tempatnya sangat indah dengan panorama bukit dan pulau karang dengan susunan batu dengan pasir putih yang berkilau di sepanjang pantai.
Namun di balik keindahan tempat tersebut, tersimpan kisah angker yang membuat orang takut mendengarnya.
Pada tahun 1975 ada salah seorang warga hilang dari tempat tinggalnya, namanya Saudah yang hilang pada jam 12 malam. Kebiasaan masyarakat di wilayah itu jika ada yang hilang di cari di tempat tempat angker bawa beduk ada yang bawa kentongan ada yang azan.
Di tengah pencarian salah seorang anaknya bernama Ansor kebetulan mengenal tapak kaki ibunya, dan di telusuri tapak tersebut sampailah di tempat yaitu Karang Bebay.
Di tempat itu Saudah ditemukan oleh warga sedang melamun dengan tatapan kosong, Dia pun langsung dibawa pulang ke rumanya.
Sesam mupainya di rumah, dia bercerita peristiwa yang baru saja dia alami. Pada tengah malam dia mau buang air di belakang rumah tiba tiba dia merasa ada yang manggil saat di lihat ternyata itu ayah dan ibunya yang sudah meninggal.
Pada waktu itu ayah dan ibunya mengajak Saudah pergi kerena dia merasa itu adalah ayah dan ibunya dia ikut.
Saudah dibawa ke suatu tempat, sesampainya di tempat tersebut dia melihat ada istana kerajaanyang sangat megah.
“Saya dipasangkan mahkota dari emas gelang dan perlangkapan seorang ratu dan ditemani banyak dayang-dayang,” ungkap saudah.
Di dalam istana itu Saudah pun dihidangkan makanan lezat dan banyak buah-buahan. Tapi setiap saya di kasi makan saya tidak mau makan entah kenapa saya mulai curiga.
“Dalam keadaan tersebut kira-kira jam 12 siang waktu zuhur saya melihat air di samping istana, saya pun langsung mengambil wudhu karena waktu itu sudah masuk waktu zuhur,” lanjutnya.
Namun, pas saya akan ambil wudhu tiba tiba semuanya hilang, saya masih dalam keadaan sadar dan tiba tiba saya ada di atas batu Karang Bebay.
Saya melamun, ada apa ini, kenapa saya jadi begini? Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar dari kejauhan ada seklompok orang bawa pentungan dan beduk ada yang azan. Mereka membawa saya pulang.
Kini Saudah sudah berumur 85 tahun dan masih sehat dan masih segar di ingatannya kisah yang dia alami.
“Kita senantiasa harus ingat Allah, jangan lupa sedetik pun biar kita terhindar dari apa yang pernah saya alami,” pesan Saudah.
Ia pun mengingatkan, saya gak bisa membayangkan jika pada saat itu tergoda memakan apa yang mereka hidangkan.
“Jika saya memakannya mungkin saya sudah jadi budak mereka,” ungkap Saudah kepada siber24jam.com.***
Penulis: Zarkasi
Editor: Muzakkir
-
Kunjungan Kerja Sekretariat Jenderal DPR RI ke Diskominfo Kabupaten Bogor untuk Penyusunan Naskah Akademik RUU Rahasia Negara
-
Raih Empat Penghargaan Bergengsi, Bukti Pembangunan di Kabupaten Sukabumi Berhasil
-
Ada Pipa Bocor, Perumda Tirta Kahuripan Jamin Pelanggan Dapat Pasokan Air
-
Kejaksaan Agung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Penjualan Emas di Surabaya
-
Polsek Sanga Desa Polres Muba Bongkar 19 Penyulingan Minyak Illegal dalam Seminggu.
-
Hamidah Bawa Motivasi, Sabet Emas Pertama untuk Kontingen Kabupaten Bogor
Berita Lainnya
Tags: Air, Cukuhbalak, Karang Bebay, Lampung, MU, pantai, Tanggamus, wisata