Subang, Siber24jam.com – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, menghadiri program Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar di Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Selasa (21/1/2024). Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mencapai swasembada pangan nasional pada 2025.
Penanaman tahap awal dilakukan di Jawa Barat dengan target seluas 312 hektar, termasuk 13 hektar di Subang yang menjadi lokasi utama peluncuran program. Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri Pertanian, Kapolri, Wakil Direktur Utama Perum BULOG, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, dan Gubernur Jawa Barat.
Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan, Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak untuk mencapai target tersebut. “Dengan niat baik, kerja keras, dan kolaborasi semua pihak, termasuk petani, kita optimistis swasembada pangan 2025 bisa terwujud,” ujarnya.
Program ini bertujuan meningkatkan produksi jagung hingga 4 juta ton melalui pemanfaatan bibit unggul berproduktivitas 8-10 ton per hektar. Selain Subang, penanaman dilakukan di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Barat, dengan metode tumpang sari di perkebunan kelapa sawit.
Tahapan panen telah dijadwalkan, dimulai pada Februari 2025 di Kabupaten Kampar, Riau, seluas 40 hektar, diikuti panen kedua pada kuartal kedua di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Panen raya direncanakan berlangsung Agustus hingga Desember 2025 untuk memastikan keberlanjutan program.
Penanaman jagung terakhir dijadwalkan pada September 2025 agar panen raya dapat dilaksanakan pada Desember. “Dengan siklus tanam yang jelas, kita bisa memantau dan memastikan keberlanjutan produksi jagung nasional,” tegas Dedi.
Langkah strategis ini melibatkan berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan petani, sebagai bagian dari komitmen memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi yang terbangun, target swasembada pangan 2025 diyakini dapat tercapai.