Siber24jam.com – Sebuah video berdurasi 3 menit 8 detik yang memperlihatkan percakapan antara dua tokoh penting di Kabupaten Bogor kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, terutama di grup-grup WhatsApp. Kedua tokoh tersebut diduga adalah mantan Bupati Bogor berinisial IS dan Wakil Bupati Bogor terpilih berinisial JA. Video tersebut juga melibatkan seorang pejabat teras di Kabupaten Bogor berinisial SW.
Dalam video yang menggunakan bahasa Sunda itu, percakapan berisi pembahasan terkait peta politik lokal, pengamanan jabatan, hingga dugaan aliran dana dari dinas dan RSUD di Kabupaten Bogor ke kediaman salah satu mantan Bupati Bogor berinisial RY, yang disebut dalam percakapan dengan julukan “Mat Acin.”
IS dalam percakapan mengaku senang dengan terpilihnya JA sebagai Wakil Bupati Bogor. Ia juga menyebut bahwa SW berterima kasih kepada dirinya karena merasa telah diselamatkan dengan kehadiran JA. Namun, hal yang menjadi perhatian utama adalah pernyataan mengenai aliran dana dari RSUD yang disebut masih “menyetor” ke rumah pribadi RY di Bilabong.
“Kalau dinas mah nggak pernah setor, yang setor mah rumah sakit. Karena rumah sakit mah ada pendapatan buat setoran,” ujar IS dalam percakapan. Bahkan, IS secara langsung meminta SW untuk mencari celah atau kesalahan dari RSUD tersebut, diduga untuk membongkar kebocoran dana.
Dalam percakapan itu, IS dan JA juga menyinggung tokoh lain, seperti RY, dengan nada yang cenderung sentimentil. IS bahkan mempertanyakan niat RY yang disebut ingin menjadi ketua tim pemenangan, sambil memberikan sindiran keras terkait aliran dana.
JA juga menyebut bahwa dirinya telah memberikan arahan terkait pengelolaan kendaraan dinas yang terlibat dalam dugaan permasalahan tersebut. “Saya sudah suruh itu mobil diambil dari Burhan, langsung diambil tadi sama si Asep,” kata JA.
Percakapan ini semakin menarik perhatian karena menyinggung pengamanan terhadap pejabat tertentu dan pengakuan IS yang merasa telah berhasil “menyelamatkan” posisi SW dengan adanya JA sebagai Wakil Bupati Bogor. “Orang pemda semangat lagi karena ada Jaro Ade,” ujar IS.
Percakapan ini menunjukkan adanya indikasi politisasi jabatan dan pengelolaan dana publik yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Hal ini membuat masyarakat mempertanyakan integritas para tokoh yang terlibat.
Video ini memicu respons beragam dari masyarakat, mulai dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan hingga aliran dana yang tidak semestinya. Aparat penegak hukum dan lembaga pengawasan diharapkan segera mengambil langkah untuk menindaklanjuti temuan ini demi mencegah kerugian lebih lanjut.
Catatan: Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak-pihak terkait yang disebut dalam video tersebut. Masyarakat berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di Kabupaten Bogor.