Jakarta, Siber24jam.com – Pemerintah pusat melalui Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT PLN Persero) resmi membatalkan program konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kompor listrik.
Sejatinya, konversi itu diharapkan bisa menggantikan peran penggunaan LPG 3 kilogram yang selama ini masih dilakukan impor.
Kendati batal, pemerintah berupaya terus mencari cara supaya peran LPG bisa tergantikan. Nah, salah satu caranya dengan mengembangkan pabrik Bio-CNG.
Pada Rabu (28/9/2022), pemerintah meresmikan Groundbreaking pabrik Bio-CNG. Di mana, dalam tahap I pelaksanaannya akan dibangun sebanyak 25 pabrik Bio-CNG dengan masing-masing kapasitas 15.500 M3 Bio-CNG per hari. Dengan total 387.000 M3 Bio-CNG, yang diperkirakan akan menghasilkan pengurangan 3,7 Juta ton Co2 per tahun dan menghasilkan 3,7 juta kredit karbon per tahun.
Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo mengapresiasi upaya yang dilakukan PT KIS Group, yang telah berkontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya dalam rangka pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi sumber energi.
“Pembangunan proyek Bio-CNG diharapkan dapat menjadi salah satu upaya baik dari KIS Group dalam ikut serta menyukseskan program peningkatan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional,” ujar Edi Wibowo, seperti dilansir dari laman CNBC Indonesia, pada Jumat (30/9/2022).
Edi berharap bisa memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, dan mendorong percepatan pencapaian target bauran energi terbarukan 23% pada tahun 2025 dan Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.
Asal tahu saja, pembangunan pabrik Bio-CNG tahap I ditargetkan akan commissioning pada April hingga November 2023. Ketiga proyek ini akan menghasilkan volume BioCNG mencapai 1.230 MMBtu/hari, dengan nilai investasi sekitar US$ 15 juta.
“Kami mengapresiasi upaya KIS grup dalam meningkatkan penggunaan biogas skala industri, yang menargetkan pada Desember 2024, akan menyelesaikan 25 pabrik, dengan nilai total investasi sebesar US$ 110 juta, dan akan mengurangi emisi karbon sebesar 3,7 juta ton CO2/tahun yang akan menciptakan lapangan kerja hijau bagi masyarakat sekitar yang kemudian memberikan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan,” ujar Edi.
Editor: Zarkasi
Sumber: CNBC Indonesia
-
Event Ultra Trail Run TOTK di Danau Toba: Potensi Menjadi Bagian UTMB World Series
-
SMA PGRI Plus Kolaborasi Dengan Pemkab Bogor dan Pemerintah Pusat Lahirkan Generasi Bangsa yang Multitalenta
-
Gelar Perkara Restorative Justice dalam Kasus Pencurian di Wilayah Perairan Sungai Lilin oleh Ditpolaird Polda Sumsel
-
Summarecon Bogor Sukses Luncurkan Hunian The Alderwood Resicence
-
Bogor Barat Jadi Wilayah Pertama Go-Roasting di Kota Bogor
-
KPUD Kabupaten Bogor Tetapkan 3,8 Juta Lebih DPT untuk Pemilu 2024
Berita Lainnya
Tags: 2022, AY, Bio-CNG, BRI, bus, CNBC Indonesia, Direktorat Jenderal Energi Baru, IG, indonesia, industri, Jakarta, Jumat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edi Wibowo, Kompor listrik, listrik, LP, LPG, masyarakat, Menteri ESDM RI Edit Wibowo, MU, PAI, PAN, pembangunan, pemerintah, Perusahan Listrik Negara, PLN, proyek, PT KIS Group, PT. PLN