Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito Jakarta,Siber24jam.com- Industri manufaktur masih menjadi andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), investasi subsektor industri manufaktur, termasuk didalamnya industri keramik. Pada semester I tahun 2022 mencapai Rp 17,7 triliun.
“Investasi Rp 17,7 triliun, tersebar tiga kawasan industri diantara Kawasan Industri Kendal, Batang, Jawa Tengah dan, Mojokerto, Jawa Timur, dengan total investasi sebesar Rp3,2 triliun. keempat dari PT Kohler Manufacturing Indonesia yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat dengan nilai investasi awal sebesar Rp14,5 triliun,”kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, dikutip dari laman resmi Kemenperin, Kamis (11/08/2022).
Menperin berharap, penambahan investasi ini memperkuat aliran rantai pasok keramik saniter nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor sebesar 35 persen untuk mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri.
“Saat ini, terdapat 10 perusahaan industri keramik saniter di Indonesia, tersebar di Jawa dan Sumatera. Utilisasi produksi keramik saniter nasional sepanjang tahun 2015 – 2018 cenderung stabil di angka 89 persen,”ujarnya.
Namun pada tahun 2019 – 2020, utilitas produksinya sempat menurun hingga 59 persen karena penurunan permintaan atau demand dan pelambatan ekonomi global karena pandemi Covid-19.
“Pada tahun 2021, utilisasi subsektor ini kembali naik mencapai 62 persen. Sementara itu, kinerja ekspor keramik saniter pada semester I – 2022 juga menunjukkan kenaikan sebesar 8,97 persen dibandingkan dengan semester I – 2021,”katanya.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito mengapresiasi penambahan pabrik baru PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar Rp14,5 triliun, dan menjadi investasi terbesar dari perusahaan itu di Indonesia.
Penambahan fasilitas itu mampu meningkatkan kapasitas produksi terpasang satu juta unit dengan produk kitchen and bath yang sudah mulai berproduksi sejak Januari 2022, sedangkan tenaga kerja yang terserap mencapai 655 orang.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kohler Manufacturing Indonesia yang telah bersinergi bersama dalam membangun iklim usaha dan merealisasikan investasi di Indonesia. Sinergi dan investasi ini tentu berkontribusi positif terhadap pertumbuhan industri dan perekonomian nasional,” ujar Warsito.
President & CEO Kohler Co. David Kohler mengatakan, Indonesia adalah pasar strategis bagi perusahaannya. Pendirian dan operasional pabrik baru di Indonesia merupakan sebuah tonggak pencapaian bagi Kohler yang sudah hadir di negara ini selama 35 tahun.
“Peresmian pabrik kitchen and bath pertama Kohler di Indonesia ini menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung perekonomian Indonesia. Kami berharap bisa terus melayani para pelanggan melalui investasi dan distribusi khusus di Indonesia,” ujarnya menutupi. ***
Editor : Mochamad Yusuf
-
Puskesmas Tajur Luncurkan Program KADEUDEUH untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi dan Diabetes
-
Forkopimda Sumsel dan Muba Tinjau Jembatan P6 Lalan dan Berikan Santunan kepada Korban
-
Kepala BNN RI – Wakil Menteri Kesehatan Yunani Berbagi Strategi dan Inovasi Tangani Penyalahgunaan Narkotika
-
Melalui Paripurna, Pemkab Bogor Bersama DPRD Sepakati Perubahan APBD 2024
-
Paparkan Hasil Uji Coba ITKPD, BSKDN Kemendagri Jelaskan Indikator Penilaian Lebih Dinamis
-
Plt. Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Berita Lainnya
Tags: 2022, Agus Gumiwang, BRI, bus, Covid, covid-19, Ekspor, IG, indonesia, industri, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tenga, Jawa Tengah, Jawa timur, Menteri Perindustrian, MU, PAI, PAN, pandemi, pemerintah, Presiden, Tumbuhan
