Update

Tumpukan Sampah Di Banjarsari Tak Terkendali, UPT DLH Ngaku Kewalahan

Bogor, Siber24jam.com – Tumpukan sampah yang menggunung di Jalan Banjarwaru-Tapos tepatnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, ternyata tidak hanya dikeluhkan pengguna jalan yang melintas tapi menjadi dilema tersendiri bagi petugas UPT DLH wilayah III Ciawi yang bertugas mengangkutnya karena volume sampah yang dianggap tidak sesuai jadwal penarikan.

“Penanganan DLH sudah maksimal, dalam seminggu pengangkutan dilakukan sebanyak tiga kali yakni hari Senin, Rabu dan Jumat tapi tetap saja menumpuk,” ujar Sumarno petugas UPT DLH wilayah III Ciawi, Kamis (07/07).

Lebih lanjut ia mengatakan, sesaat setelah pihaknya melakukan pengangkutan sampah, tumpukan sampah kembali menggunung sehingga timbul asumsi masyarakat tidak dilakukan penarikan. Padahal, kata dia lagi, petugas selalu berupaya semaksimal mungkin agar tumpukan sampah tidak terjadi.

“Jelas kami kewalahan tangani sampah disana. Apalagi lokasi pembuangan sampah dipinggir jalan, jadi saat mengangkut sampah terjadi kemacetan,”imbuhnya.

Ia juga menambahkan, terkait lokasi pembuangan sampah pihak UPT DLH telah menyarankan agar tidak berada dipinggir jalan alternatif Banjarwaru-Tapos dan diatas saluran irigasi, tetapi badan usaha milik desa (Bumdes) selaku pengelola di wilayah mengaku tidak lagi memiliki lokasi lain untuk tempat pembuangan sampah.

“Kami hanya bertugas mengangkutnya sesuai jadwal. Kalau kaitan lokasi, pernah disarankan untuk pindah tapi Bumdes mengaku tidak lagi memiliki lahan dilokasi lain,” tambahnya.

Berkaitan dengan restribusi yang harus dibayarkan, sambungnya, pihak UPT DLH wilayah III Ciawi lebih menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Hal itu dilakukan karena penanganan sampah yang berkaitan dengan lingkungan hidup menjadi skala prioritas meskipun ada target pencapaian restribusi untuk PAD Pemkab Bogor.

“Soal biaya itu disesuaikan, meskipun ada target pencapaian restribusi. Kalau bisa lokasi dipindahkan karena berada dipinggir jalan dan setiap ada pengangkutan pasti ada protes pengendara yang melintas karena macet,” pintanya.

Sementara itu, Deni salah seorang pengelola Bumdes Desa Banjarsari mengaku terus berkordinasi dengan UPT DLH wilayah III Ciawi untuk penanganan sampah tersebut juga wacana pemindahan lokasi tempat pembuangan.

“Kami selalu berkoordinasi dengan UPT DLH kaitan penanganan sampah juga pembahasan soal pemindahan lokasi pembuangan,” singkatnya.

Pantauan dilokasi, nampak para pengendara motor yang melintasi lokasi pembuangan sampah dipaksa tutup hidung saat melintas, karena menimbulkan bau tidak sedap terlebih disaat turun hujan sampah terbawa hingga kejalan sehingga mengganggu pengendara juga warga sekitar. Asep (54) pengendara motor mengaku kesal dengan adanya tumpukan sampah.

” Kalau kita maunya itu dipindahkan, tapi selama bertahun-tahun tak ada perubahan. Malahan kita yang memiliki mobilitas di sekitar jalan ini yang harus dipaksa menutup mata melihat dan mencium gunungan sampah yang setiap hari meracuni kesehatan warga,” kesalnya.

Penulis : A.Rifai S

Editor : E. Suwandana

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , ,

WordPress Ads