Siber24jam.com – Calo Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, turut hadir di acara konsolidasi Partai Golkar menuju Pemilu Damai 2024. Prabowo tiba sekitar pukul 12:30 WIB di Stadion Pakansari, Bogor, tempat acara Golkar berlangsung. Airlangga Hartanto, Ketua Umum Golkar, menyambut kedatangan Prabowo. Dalam orasinya, Prabowo meminta kepada rakyat Jawa Barat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 90%, serta mengedepankan pemilu satu putaran demi menghormati anggaran negara dan memberikan uangnya kepada rakyat.
“Saya meminta kepada rakyat Jawa Barat agar memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 90% pada Pemilu Pilpres 2024. Kita tergejala satu putatan saja, mengapa sampai dua putaran jika kita bisa proleh dalam satu putaran. Lebih baik uangnya kita pergunakan untuk mensejahterakan rakyat dan memberikannya kepada rakyat,” terang Prabowo.
Acara di Gor Pakansari tidak hanya dihadiri simpatisan Partai Golkar, tetapi juga warga sekitar Bogor. Beberapa artis ibukota turut menyuguhkan hiburan. Seorang honorer di Jawa Barat berharap agar siapapun yang terpilih sebagai presiden nanti memperhatikan nasib para honorer, dan berharap dapat diangkat menjadi PNS atau setidaknya PPPK.
“Saya datang ke sini kebetulan lewat, mampir sebentar melihat orasi calon presiden Prabowo Subianto. Saya berharap Bapak Prabowo dan siapapun yang jadi presiden nanti memperhatikan nasib honorer. Saya sudah mengabdi di Dinkes Depok selama tiga tahun lebih sebagai tenaga honorer. Saat lockdown ketika wabah COVID melanda Indonesia, kami di Dinkes Depok tetap bekerja penuh keliling ke rumah-rumah warga untuk memastikan mereka mendapat pelayanan. Kami berharap presiden yang terpilih nanti mengakat kami menjadi PNS atau PPPK karena kami sudah berjuang untuk negeri ini saat wabah COVID,” terang Sofaa Zavihatika, seorang honorer di Jawa Barat.
Sementara itu, Ali SH, seorang pemerhati honorer yang juga pendukung pasangan Prabowo-Gibran, meyakinkan bahwa Prabowo pasti akan memperjuangkan nasib honorer. Namun, dia merasa bingung mengapa tenaga honorer yang sudah bertahun-tahun bekerja di instansi pemerintah, paham seluruh tugasannya, bahkan dianggap lebih pintar dari PNS, tidak lolos tes PNS.
“Saya yakin nanti Prabowo akan memperjuangkan nasib honorer, tapi saya sungguh heran. Aneh bin ajaib, honorer sudah bertahun-tahun bekerja di instansi pemerintah tidak lolos tes PNS. Semua tugas mereka lakukan bahkan, menurut pengamatan saya, banyak pegawai negeri yang nganggur, hanya menyuruh saja di kantor. Hampir semua yang mengefisienkan tenaga honorer terus mereka di tes. Apa yang diuji sebenarnya?” tutup Ali SH.
Penulis: Zakar