Bogor, Siber24jam.com- Guru Besar Ekonomi merangkap Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IPB University Prof. Nunung Nuryantono, memberi catatan positif atas pidato Ketua DPR Puan Maharani, dalam Sidang Bersama MPR, DPR, dan DPD RI, di kompleks DPR-MPR RI, Selasa (16/08/2022).
Menurut Nunung, pidato ketua DPR RI mengingatkan semua pihak pentingnya kemerdekaan dan cita-cita kemerdekaan bagi Indonesia. “Pidato tersebut bagi saya meneguhkan lagi konsensus berbangsa dan bernegara,” kata Nunung, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/08/2022).
Sebagai negara yang merdeka, kata Nunung, pidato Puan Maharani mengingatkan Indonesia, agar tidak tergantung pada bangsa lain, sebaliknya berdiri pada kekuatan dan kaki diri sendiri (Berdikari).
Apalagi, menurut Nunung, Indonesia memiliki kekuatan untuk mendiri dan tidak bergantung pada negara dan bangsa lain. Alasannya, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang besar dan berlimpah. “Ini menjadi tugas negara, termasuk kita semua untuk meningkatkan kualitas SDA dan SDM Indonesia,”ujarnya.
Nunung menyebut, catatan lain, pidato Puan Maharani, diantaranya berusaha mengembalikan semua proses bernegara kepada relnya, yaitu konstitusi dan prinsip-prinsip Pancasila.
Pernyataan-pernyataan Puan, kata Nunung, sebagai catatan bagi pemerintah dalam menjalankan pembangungan nasional. Dalam pidato itu Puan, sebut Nunung, menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan ekonomi, agar Indonesia tidak sekadar jadi pesar bagi negara lain. “Terlepas mbak Puan adalah cucu Bung Karno, statementnya di dalam pidato itu membawa pesan yang sangat kuat,”jelasnya.
Meski mengajak mandiri dan tidak bergantung pada negara lain, kata Nunung, pidato Ketua DPR RI mengajak bangsa Indonesia membangun ekonomi yang offensif, bukan defensif.
Artinya, tidak hanya memperkuat ekonomi dalam negeri bersamaan dengan tumbuhnya kelas menengah yang semakin besar, namun juga bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam produksi dan ekspor.
Tumbuhnya kelas menangah harus diantisipasi negara agar Indonesia jangan hanya menjadi pasar. “Kalau tidak cepat-cepat, demand kelas menengah akan diisi oleh negara lain,” ujar Nunung.
Menurut Nunung, Indonesia memiliki kekuatan untuk membangun ekonomi yang offensif. Hal ini terbukti Indonesia berhasil bertahan dan pulih dari sejumlah krisis, yang paling baru adalah krisis sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Selain itu Nunung mencatat forum pidato kenegaraan yang diadakan secara tatap muka pada tahun ini setelah pandemi Covid-19 membawa suasana kebatinan yang menarik, ketika pidato pimpinan legislatif disampaikan oleh seorang perempuan.
“Ini mencerminkan kesempatan untuk maju bagi perempuan sekarang begitu terbuka,” tegasnya menutupi. ****
Editor : Mochamad Yusuf
-
Bebas Buta Huruf, Satgas Mobile Buaya Putih Kostrad Ajari Baca Tulis di Sekolah Darurat
-
Polisi Gagalkan Tawuran Remaja di Kebon Jeruk, Dua Pelaku Diamankan berikut Senjata Tajam
-
Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Tegaskan Keabsahan Organisasi Berdasarkan SK Menkumham
-
Tiga Guru Besar Hukum Apresiasi Prestasi Kejaksaan di Era Jaksa Agung ST Burhanuddin
-
JAM PIDUM Bekerjasama dengan STIH Adhyaksa Gelar Seleksi Chainalysis Reactor untuk Tingkatkan Kemampuan Jaksa dalam Menangani Kejahatan Kripto
-
Keutamaan Kejujuran dan Bahaya Dusta dalam Islam: Renungan dari Al-Qur’an dan Hadis
Berita Lainnya
Tags: 2022, ASN, bogor, Covid, covid-19, DPR, DPR RI, Ekspor, IKN, indonesia, Ketua DPR, KRIS, MU, PAI, PAN, pandemi, pemerintah, Puan Maharani, sensus, UAS