Jakarta Barat, Siber24jam.com– Misteri hilangnya seorang ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, akhirnya terungkap dengan cara yang mengerikan. Jasad keduanya ditemukan dalam toren air di rumah mereka, setelah dibunuh secara sadis oleh seorang pria yang mengaku bisa menggandakan uang dan mencarikan jodoh melalui ritual spiritual.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial FI, ditangkap di kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah, pada 9 Maret 2025 malam setelah melarikan diri sejak kejadian.
Korban, seorang perempuan dermawan berinisial TSL alias Enci, bersama anaknya ESW, awalnya percaya pada pelaku yang telah lama meminjam uang dari mereka. Sejak 2021, pelaku terus berhutang dengan janji mencicil, tetapi belakangan ia menempuh cara lain: menawarkan ritual spiritual yang bisa menggandakan uang dan mencari jodoh bagi anak korban.
Untuk meyakinkan, pelaku menciptakan dua identitas palsu menggunakan nomor berbeda, mengaku sebagai KRIS MARTOYO, seorang “dukun pengganda uang,” dan Kakang, “dukun pencari jodoh.”
Pada 1 Maret 2025, ritual pun dilakukan di rumah korban. ESW bersiap di kamar mandi dengan sarung, sementara Enci menunggu di ruang utama dengan sejumlah uang yang akan digandakan. Mereka berkomunikasi dengan “dukun” melalui telepon, tetapi ritual berlarut-larut tanpa hasil.
Kesabaran Enci habis. Ia mencaci maki pelaku, membuat pria itu kalap. Dengan batang besi, ia menghantam kepala Enci dua kali, lalu mencekiknya hingga tewas dengan tali rafia.
Setelah itu, pelaku duduk di depan rumah, menenangkan diri dengan merokok selama 15 menit. Namun, aksinya belum selesai. Ia masuk ke kamar mandi dan menyerang ESW dengan besi yang sama. Korban sempat berteriak minta tolong, tetapi pelaku kembali menghantam dan mencekiknya hingga nyawa melayang.
Pelaku memasukkan jasad korban ke dalam toren air di bawah kulkas, lalu membersihkan darah. Ia juga mematikan lampu rumah dan mengenakan masker untuk menyamar sebagai tukang listrik ketika bertemu dengan Ronny Effendy, anak Enci, yang saat itu mencari ibunya.
“Dia pakai HP korban Enci untuk mengirim pesan WhatsApp ke Ronny, berpura-pura bahwa ada perbaikan listrik agar aksinya tak dicurigai,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung.(14/3/2025)
Setelah memastikan semuanya rapi, pelaku mengambil uang yang akan digandakan, mengunci rumah dari dalam, lalu kabur ke Cirebon. Di sana, ia membuang ponsel korban ke tanggul Kali Jodoh sebelum akhirnya melarikan diri ke Banyumas, tempat ia berhasil ditangkap.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kepercayaan buta terhadap ritual gaib bisa berujung petaka. Polisi kini mendalami kemungkinan adanya korban lain yang tertipu oleh modus serupa.