siber24jam.com JAKARTA — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika memaparkan inovasi pengembangan ekosistem...
TANGGAMUS, LAMPUNG, Siber24jam.com – Masyarakat di wilayah Kecamatan Limau hingga Kecamatan Cukuh Balak dan Kalumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, tengah menghadapi tantangan serius akibat kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah. Ruas jalan strategis yang menghubungkan Sukamara – Kuripan hingga ke Putih mengalami kerusakan berat, berubah menjadi genangan air dan lumpur saat musim hujan, sehingga menghambat aktivitas warga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Sejumlah titik yang terdampak parah di antaranya berada di Pekon Pariaman, Ampai, Banjar Agung, dan terutama Pekon Doh di Kecamatan Cukuh Balak. Kerusakan jalan yang sudah berlangsung cukup lama ini telah memicu kekecewaan masyarakat, yang kemudian disuarakan melalui tokoh-tokoh adat setempat.
Salah satu suara paling lantang datang dari Pangeran Sultan Pengayom Adat Makhga Putih Doh, yang menyampaikan keprihatinan mendalam atas lambannya penanganan dari pemerintah daerah maupun provinsi.
“Kondisi infrastruktur di wilayah kami bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi soal keadilan dan pemenuhan hak dasar masyarakat. Jalan ini adalah urat nadi kehidupan. Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian serius, bukan sekadar kunjungan seremonial. Jika para pejabat tidak mampu melaksanakan amanah rakyat, maka sudah selayaknya ada evaluasi dan introspeksi menyeluruh atas kinerja mereka,” ujar Pangeran Sultan dalam pernyataannya, Jumat (1/8/2025).
Pangeran Sultan juga menekankan bahwa wilayah Cukuh Balak dan Kalumbayan memiliki nilai historis dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Lampung. Menurutnya, mengabaikan wilayah ini berarti mengabaikan bagian dari identitas dan sejarah Lampung itu sendiri.
Senada dengan hal tersebut, Pangeran Usaha, tokoh adat sekaligus mantan anggota DPRD Tanggamus, menyampaikan pandangan kritis mengenai kepemimpinan daerah saat ini.
“Pemerintah seharusnya memprioritaskan infrastruktur dasar sebagai bagian dari pelayanan publik yang paling mendasar. Jika tidak mampu, perlu ada perbaikan sistem dan bahkan pergantian kepemimpinan agar masyarakat tidak terus menjadi korban,” ungkapnya.
Masyarakat adat dan warga kini secara kolektif menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah, antara lain:
1. Segera memperbaiki ruas jalan Kuripan – Putih Doh dan wilayah lain yang mengalami kerusakan berat.
2. Menginstruksikan dinas teknis seperti Dinas Bina Marga untuk melakukan tinjauan langsung ke lapangan, bukan hanya berdasarkan laporan administratif.
3. Menguatkan pengawasan dari DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Tanggamus terhadap penganggaran dan pelaksanaan pembangunan.
4. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pejabat terkait, terutama yang belum menunjukkan komitmen kuat dalam pembangunan wilayah terpencil.
Sebagai informasi, wilayah Cukuh Balak dan Kalumbayan merupakan dua kecamatan tertua di Provinsi Lampung yang memiliki kontribusi penting dalam sejarah penyebaran marga-marga Lampung ke berbagai daerah lain, seperti Way Lima, Kedondong, hingga Gisting. Keberadaannya yang strategis secara budaya dan geografis semestinya menjadi perhatian utama dalam agenda pembangunan daerah.
Sebelumnya, Gubernur Lampung diketahui sempat melakukan kunjungan ke Tanggamus menggunakan helikopter. Namun, kunjungan tersebut dinilai belum menyentuh langsung permasalahan utama yang dihadapi warga, terutama menyangkut infrastruktur jalan.
Situasi ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali arah kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan berkeadilan. Masyarakat berharap pemerintah dapat segera merespons dengan langkah konkret dan berkelanjutan, demi meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah adat dan terpencil.
Berita Lainnya
Tags: Kondisi Jalan Rusak di Tanggamus Menuai Sorotan: Tokoh Adat Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata