Bogor, Siber24jam.com – Menjelang bulan suci Ramadan, KH Achmad Yaudin Sogir mengisi kajian keislaman di dua tempat, yakni Pasir Jambu dan Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Meskipun memiliki jadwal padat sebagai Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB, beliau tetap meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan memberikan ceramah kepada masyarakat. Dalam kajiannya, ia membahas keutamaan bulan Syaban serta persiapan spiritual dalam menyambut Ramadan.
“Syaban adalah bulan untuk membersihkan hati dari sifat iri, dengki, dan kezaliman. Ini adalah kesempatan bagi umat Islam untuk saling memaafkan dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Jika hati kita bersih, maka kita akan lebih siap secara ruhani dalam menjalani Ramadan,” ujar KH Achmad Yaudin Sogir, Sabtu (16/2/2025).
Ia menambahkan bahwa kebaikan di bulan Syaban dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti berpuasa sunnah, bersedekah, dan meningkatkan kualitas shalat. Dalam ceramahnya, ia juga menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menyelamatkan umatnya di dunia dan akhirat, asalkan kewajiban shalat lima waktu tidak ditinggalkan.
“Shalat adalah tolok ukur keislaman seseorang. Jika seseorang masih berbuat keji dan mungkar, maka ia belum memahami hakikat shalat yang sebenarnya. Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Shalat itu adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agama’ (HR. Baihaqi). Jangan sampai kita melalaikan shalat lima waktu, karena itu adalah bukti ketakwaan dan penghambaan kita kepada Allah,” paparnya.
Lebih lanjut, KH Achmad Yaudin Sogir menjelaskan bahwa shalat mencerminkan seluruh rukun Islam:
1. Syahadat – Tersirat dalam bacaan tahiyyat akhir sebagai bentuk kesaksian kepada Allah dan Rasul-Nya.
2. Shalat – Merupakan rukun Islam yang ditegakkan setiap hari.
3. Zakat – Dalam shalat, seorang muslim harus dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun besar, yang melambangkan kebersihan diri dan harta.
4. Puasa – Ketika shalat, seseorang harus menahan diri dari makan dan minum, yang mencerminkan makna puasa.
5. Haji – Dalam shalat, seseorang wajib menghadap Ka’bah dengan niat yang tulus, sebagaimana haji yang dilakukan dengan niat ikhlas hanya karena Allah.
Ia menegaskan bahwa shalat adalah benteng diri dari keburukan. Seorang muslim yang memahami makna shalat akan selalu menjaga perilaku dan tidak menyakiti orang lain, bahkan kepada hewan sekalipun.
“Jika seseorang masih berperilaku kasar, berbuat zalim, dan menyakiti sesama, maka ia belum memahami makna shalat yang sebenarnya. Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar’ (QS. Al-Ankabut: 45). Oleh karena itu, mari kita jaga shalat kita, karena itu adalah benteng keimanan dan penjaga hati kita,” pungkasnya.
Di tengah padatnya agenda, KH Achmad Yaudin Sogir juga mendapat banyak permintaan untuk mengisi kultum dan menjadi imam tarawih selama Ramadan nanti. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat terhadap kajian dan bimbingan keislaman yang beliau berikan.
Sebagai penutup, beliau mengajak seluruh umat Islam untuk menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan. “Mari kita manfaatkan bulan Syaban ini untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan membersihkan hati dari segala keburukan. Dengan begitu, kita akan memasuki Ramadan dalam keadaan siap, baik secara fisik maupun spiritual,” tutupnya.