Siber24jam.com – Minggu (9/3/2025) Puasa bukan sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga metode alami yang terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan kesehatan tubuh dan otak, memperlambat penuaan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Berbagai penelitian ilmiah dari lembaga ternama di dunia telah menemukan bahwa puasa memiliki dampak luar biasa bagi kesehatan manusia.
1. Autophagy: Pembersihan Sel dan Peremajaan Tubuh
Pada tahun 2016, ilmuwan Jepang Yoshinori Ohsumi menerima Hadiah Nobel Kedokteran atas penelitiannya tentang autophagy – proses alami di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen yang rusak atau tidak diperlukan untuk bertahan hidup. Saat tubuh tidak menerima makanan selama beberapa jam, ia mulai menggunakan cadangan energi dan mendaur ulang sel-sel yang rusak. Proses ini membantu menghambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. (Sumber: The Nobel Prize, 2016)
2. Ketosis: Pembakaran Lemak Maksimal dan Pencegahan Diabetes
Ketika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat selama beberapa waktu, ia beralih ke mode ketosis, di mana lemak digunakan sebagai sumber energi utama. Manfaat ketosis melalui puasa meliputi pembakaran lemak tubuh lebih efektif, peningkatan fungsi otak karena keton lebih efisien daripada glukosa, serta pengurangan risiko diabetes tipe 2 akibat peningkatan sensitivitas insulin. (Sumber: Harvard T.H. Chan School of Public Health)
3. Peningkatan Hormon Pertumbuhan (HGH) hingga 500%
Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH) hingga 5 kali lipat. Manfaat HGH yang meningkat meliputi percepatan pemulihan otot dan jaringan, perlambatan penuaan, peningkatan massa otot tanpa lemak, serta peningkatan metabolisme. (Sumber: Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2011)
4. Efek Anti-Kanker: Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Sel kanker berkembang pesat dalam lingkungan kaya glukosa. Saat berpuasa, kadar glukosa dalam darah berkurang, sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. Puasa juga merangsang mekanisme perbaikan DNA yang dapat mengurangi mutasi sel kanker. (Sumber: National Cancer Institute, 2020)
5. Regenerasi Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian dari University of Southern California (USC) menunjukkan bahwa puasa selama 48–72 jam dapat mengaktifkan sel induk untuk meregenerasi sistem kekebalan tubuh. Manfaat utamanya adalah membantu pemulihan pasien kanker yang menjalani kemoterapi, meningkatkan resistensi terhadap infeksi dan penyakit autoimun, serta mengurangi peradangan dalam tubuh. (Sumber: Cell Stem Cell, 2014)
6. Pencegahan Alzheimer dan Parkinson
Puasa meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup neuron. Efek positifnya meliputi pencegahan penurunan fungsi otak akibat penuaan, pengurangan risiko Alzheimer, Parkinson, dan depresi, serta peningkatan konsentrasi dan daya ingat. (Sumber: Journal of Neuroscience, 2018)
7. Peningkatan Umur Panjang: Studi pada Hewan
Penelitian pada tikus yang menjalani pola Intermittent Fasting (Puasa Berselang) menunjukkan peningkatan umur hingga 30–40% lebih lama dibandingkan tikus yang makan secara normal. Kesimpulannya, puasa dapat memperlambat proses penuaan, meningkatkan kualitas hidup, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke. (Sumber: Nature Communications, 2017)
Hidup Lebih Lama dan Sehat
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa puasa bukan sekadar praktik spiritual, tetapi juga strategi kesehatan yang luar biasa. Manfaatnya mencakup pembersihan sel (autophagy), pembakaran lemak (ketosis), peningkatan hormon pertumbuhan, pencegahan kanker, regenerasi sistem imun, dan peningkatan umur panjang. Dengan mengadopsi puasa secara teratur, manusia dapat memanfaatkan keajaiban biologis ini untuk hidup lebih sehat, lebih kuat, dan lebih lama.
(Zakar)